Imunisasi merupakan suatu
proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin,
yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian
dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi.
Imunisasi biasa diberikan kepada anak bayi yang berusia 7 hari, dan nanti akan diberikan imunisasi secara teratur. Imunisasi dasar yang lengkap adalah pada saat anak berumur < 1 tahun.
Imunisasi biasa diberikan kepada anak bayi yang berusia 7 hari, dan nanti akan diberikan imunisasi secara teratur. Imunisasi dasar yang lengkap adalah pada saat anak berumur < 1 tahun.
Imunisasi yang
diberikan kepada anak berumur <1 tahun itu sangat tepat, mengapa demikian?
karena dengan diberikannya imunisasi bagi anak bayi itu berarti dapat menjaga atau
melindungi ketahanan dari daya tubuh si bayi tersebut.
Banyak sekali manfaat
yang dapat diambil dari adanya program imunisasi tersebut. Bagi kesehatan serta pertumbuhan perkemabangan
anak-anak kita kelak di kemudian hari. Karena memang ketika bayi baru lahir
saja sudah harus mendapatkan vaksinasi imunisasi bagi bayi baru lahir ini.
Untuk itulah pentingnya kita mengenal akan berbagai jenis vaksinasi dan juga manfaat
vaksinasi imunisasi bagi bayi balita buah hati kita masing-masing.
Tujuan pemberian imunisasi dasar lengkap pada saat bayi diharapkan akan memberikan fungsi serta manfaatnya dalam hal untuk melindungi bayi yang kadar imunitas tubuhnya masih sangat rentan dari penyakit yang bisa dan dapat untuk menyebabkan kesakitan, kecacatan, ataupun bahkan kematian pada bayi.
Tujuan pemberian imunisasi dasar lengkap pada saat bayi diharapkan akan memberikan fungsi serta manfaatnya dalam hal untuk melindungi bayi yang kadar imunitas tubuhnya masih sangat rentan dari penyakit yang bisa dan dapat untuk menyebabkan kesakitan, kecacatan, ataupun bahkan kematian pada bayi.
Pembagian jenis imunisasi untuk bayi dibedakan menjadi 2
kategori, yaitu imunisasi wajib dan imunisasi tambahan (dianjurkan).
Untuk imunisasi wajib, pemerintah mewajibkan 5 jenis vaksinasi bayi/anak,
yaitu: BCG, Polio, Hepatitis B, DPT, dan Campak.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kelima jenis imunisasi
tersebut diwajibkan karena dampak akibat pengaruh dari penyakit tersebut dapat
menyebabkan kecacatan hingga kematian.
Sementara untuk jenis imunisasi tambahan dianjurkan untuk menambah daya tahan tubuh terhadap beberapa jenis penyakit, di mana vaksinnya antara lain adalah Hib, Pneumokokus (PCV), Influenza, MMR, Tifoid, Hepatitis A, Varisela, dan HPV.
Sementara untuk jenis imunisasi tambahan dianjurkan untuk menambah daya tahan tubuh terhadap beberapa jenis penyakit, di mana vaksinnya antara lain adalah Hib, Pneumokokus (PCV), Influenza, MMR, Tifoid, Hepatitis A, Varisela, dan HPV.
Berikut beberapa jenis vaksin
imunisasi lengkap dan manfaat imunisasi yang diberikan antara lain adalah :
1. Imunisasi Hepatitis B
Pemberian vaksinasi hepatitis B ini berguna serta bermanfaat dalam rangka untuk mencegah virus Hepatitis B yang dapat menyerang dan merusak hati dan bila hal itu terus terjadi sampai si anak dewasa akan bisa menyebabkan timbulnya penyakit kanker hati.
2. Imunisasi BCG
Pemberian vaksinasi BCG (Bacillus Celmette-Guerin) dan juga imunisasi BCG ini bermanfaat dan berguna dalam rangka untuk mencegah timbulnya penyakit TBC. Dilakukan sekali pada bayi dengan sebelum usia 3 bulan. Biasanya dilakukan bila bayi berusia 1 bulan.
Bila bayi telah berusia lebih dari 3 bulan dan belum mendapat imunisasi BCG maka harus dilakukan uji tuberkulin untuk mengetahui apakah bayi sudah terpapar bakteri TBC. Imunisasi bisa diberikan bila hasil tes tuberkulin negatif.
1. Imunisasi Hepatitis B
Pemberian vaksinasi hepatitis B ini berguna serta bermanfaat dalam rangka untuk mencegah virus Hepatitis B yang dapat menyerang dan merusak hati dan bila hal itu terus terjadi sampai si anak dewasa akan bisa menyebabkan timbulnya penyakit kanker hati.
2. Imunisasi BCG
Pemberian vaksinasi BCG (Bacillus Celmette-Guerin) dan juga imunisasi BCG ini bermanfaat dan berguna dalam rangka untuk mencegah timbulnya penyakit TBC. Dilakukan sekali pada bayi dengan sebelum usia 3 bulan. Biasanya dilakukan bila bayi berusia 1 bulan.
Bila bayi telah berusia lebih dari 3 bulan dan belum mendapat imunisasi BCG maka harus dilakukan uji tuberkulin untuk mengetahui apakah bayi sudah terpapar bakteri TBC. Imunisasi bisa diberikan bila hasil tes tuberkulin negatif.
3. Imunisasi DPT
Diberikan dalam rangka dan bermanfaat untuk pencegahan terjadinya penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus. Penyakit Difteri dapat menyebabkan pembengkakan dan penyumbatan pernafasan, serta mengeluarkan racun yang dapat melemahkan otot jantung. Penyakit Pertusis yang dalam kondisi berat bisa menyebabkan terjadinya pneumonia.
Kuman Tetanus mengeluarkan racun yang menyerang syaraf otot tubuh, sehingga otot menjadi kaku, sulit bergerak dan bernafas. Kalau penyakit campak berat dapat mengakibatkan radang paru berat (pneumonia), diare atau bisa menyerang otak.
4. Imunisasi Polio
Ini adalah jenis vaksinasi yang pemberiannya melalui oral (mulut) dan manfaat imunisasi polio ini untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau kecacatan. Imunisasi diberikan sebanyak 4 kali, yaitu saat bayi berusia 1 sampai 4 bulan.
5. Imunisasi Campak
Tujuan pemberian imunisasi campak ini adalah mencegah penyakit campak. Pemberiannya hanya sekali saja yaitu pada saat anak berusia 9 bulan. Pemberiannya dapat diulang pada saat anak masuk SD atau mengikuti program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yang dicanangkan pemerintah.
Jadwal Pemberian Imunisasi
Imunisasi bisa meningkatkan imunitas tubuh dan menciptakan kekebalan terhadap penyakit tertentu dengan menggunakan sejumlah kecil mikroorganisme yang dimatikan atau dilemahkan.
Berikut jadwal pemberian vaksinasi imunisasi yang pokok yaitu :
- Bayi Umur < 7 Hari : Hepatitis B (Hb)0.
- 1 Bulan : BCG, Polio 1
- 2 Bulan : DPT / HB1, Polio 2.
- 3 Bulan : DPT / HB2, Polio 3.
- 4 Bulan : DPT / HB3, Polio 4.
- 9 Bulan : Campak.
Efek Samping Pemberian Imunisasi
Imunisasi kadang mengakibatkan efek samping. Ini adalah tanda baik yang membuktikan vaksin betul-betul bekerja secara tepat. Bagi bunda para orang tua yang memiliki anak bayi atau balita dan ingin mengimunisasi anak bayi buah hati maka tidak perlu khawatir. Efek samping yang ditimbulkan setelah imunisasi tidak berbahaya.
Selain itu tidak semua anak akan mengalami demam setelah imunisasi karena hal ini juga dipengaruhi oleh daya tahan tubuh anak. Oleh karena itu, sebelum membawa anak anda untuk diimunisasi, pastikan terlebih dahulu buah hati kita berada dalam kondisi yang sehat dan siap untuk diimunisasi.
Jadi dari permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu
imunisasi itu penting bagi kekebalan tubuh bagi si bayi. Karena jika seorang
anak yang tidak diberi imunisasi maka kekebalan tubuh dari si anak tersebut
akan melemah, akan berbeda daya tahan tubuhnya dengan anak yang diberi
imunisasi lengkap. Jadi buat para ibu-ibu jangan sampai menyepelekan hal
seperti ini. Karena imunisasi itu penting untuk si anak.